Kondisi Geografis Pulau Jawa
Bangsa yang dikenal penduduk Eropa dengan nama Jawa atau Jawa Besar, atau biasa disebut oleh penduduknya dengan nama Tana ( Tanah ) Jawa, atau Nusa (pulau) Jawa, adalah bagian terbesar dari apa yang disebut para ahli geografi sebagai Kepulauan Sunda. Pulau ini sering dianggap sebagai salah satu dari Kepulauan Malaya, yang membentuk gugusan Kepulauan Oriental, dan kemudian dikatakan sebagai Kepulauan Asiatik. Terbentang ke arah timur laut dan sedikit ke arah selatan, sejauh 105 derajat 11' sampai 114 derajat 33' Lintang Timur dari Greenwich, dan terletak antara 5 derajat 52' sampai 8 derajat 46' Lintang Selatan. Di daerah selatan dan barat berbatasan dengan Samudera Hindia; arah timur laut dibatasi Selat Sunda yang memisahkannya dengan Sumatera dengan jarak dari ujung hanya 14 mil; dan di arah tenggara dibatasi Selat Bali selebar 2 mil, yang memisahkan dengan Pulau Bali. Pulau pulau ini dan yang lainnya membenatang ke arah timur laut, yang membentuk Jawa berupa ceruk lembut dengan luas lebih dari 2000 mil, dan diteruskan dengan Acheen ke Pegu di sisi lain, dan dari Timor ke Papua (New Guinea) di sisi lain; daerah ini terletak di barat dan selatan, sama dengan Banka, Biliton, pulau pulau besar Celebes dan Borneo. Sedangkan Molucas (Maluku) terletak di utara, sebagai pemisah antara Laut Jawa dan Kepulauan Malaya. Dari semenanjung paling timur India, Jawa terletak sejauh 420 mil, dari Borneo sejauh 168 mil, dan dari New Holland sejauh 600 mil.
Apa yang menyebabkan pulau ini diberi nama Jawa tidak diketahui dengan pasti. Ada satu cerita yang beredar tentang para pendatang pertama dari India, yang menemukan biji bijian baru yang diberi nama jawawut, yang telah dikenal oleh penduduk pada awal periode itu. Nama lain dari pulau ini sebelumnya adalah Nusa Hara-hara, atau Nusa Kendang, yang berarti pulau yang masih liar atau yang bertepian perbukitan.
Sumber : The History of Java; Thomas Stamford Raffles